Kamis, 24 September 2015

Real Story : My Grandmother (Horror Story)

Ini adalah pengalaman pribadiku yang masih teringat sangat jelas ketika aku berumur 5 tahun dan bersekolah di TK di daerah bogor. Saat itu aku adalah perempuan kecil yang suka diganggu oleh teman-temanku, terutama anak laki-laki. Setiap hari ada saja yang menggangguku sehingga ibuku selalu menungguku ketika sekolah. Kami keluarga perantau, aku anak pertama, Ayahku bekerja, nenek dan kakekku dari ibu ada di palembang, sedangkan nenek dan kakekku dari ayah sudah meninggal, sehingga hanya ibu yang bisa menjagaku.
Suatu hari, ibu ada keperluan sehingga ia tidak bisa menungguku di sekolah, ia mengatakan ia akan menjemputku ketika jam pulang sekolah. Ketika jam istirahat, anak-anak mulai berlarian keluar, ada yang bermain ayunan, bermain puzzle, sedangkan ketika aku baru berjalan keluar menuju ayunan, teman laki-laki ku mulai berkerumun, dan mereka menarik-narik kerudungku, aku mendorong mereka dan mereka terjatuh, tapi setelah mereka berdiri, mereka mengejarku dan terus menarik-narik kerudungku. Aku pun menangis, saat itu ada seorang nenek yang menolongku, ia memarahi anak-anak yang menggangguku dan membetulkan kerudungku, setelah itu ia juga mengantarkanku ke kelas dan kemudian memperhatikanku dari jendela, dia memakai kerudung putih untuk menutupi rambutnya, tapi rambut putih bagian depan masih menyembul keluar dari kerudungnya. Aku hanya melambaikan tanganku padanya untuk ucapan terimakasih. Setelah bel pulang sekolah, ibuku sudah di depan kelas untuk menjemputku pulang. Aku keluar dari kelas sambil melihat ke sekitar, kalau saja nenek itu masih ada. tapi ternyata nenek itu sudah pergi. Di sepanjang perjalanan pulang, aku bercerita kepada ibuku tentang nenek yang menolongku tadi, ibuku bilang tidak ada nenek-nenek ketika dia menungguku pulang tadi. Ketika malam hari, ayahku pulang, aku menyambutnya di depan pintu seperti biasa, karena ayahku suka membawakan makanan dan bermacam-macam barang untukku sepulang dari kantornya.Hari itu ayah membawa sebuah kardus, ia bilang itu adalah kiriman kakaknya dari palembang yang berisi foto ibunya yang sudah meninggal. ayahku membuka kardusnya dan memasangnya di dinding kami. Aku memang belum pernah bertemu dengan nenekku itu karena beliau meninggal sebelum aku lahir, tapi ketika ayah memasang foto nenek tua dengan kerudung putih dan rambut putihnya menyembul keluar di bagian depan kerudung, sepertinya aku mengenalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar